Panggung Musik Terpopuler di Dunia

Panggung Musik Terpopuler di Dunia – Salah satu tujuan akhir para rocker (dan hampir semua musisi) adalah manggung di depan para fans, sembari menghirup antusiasme penonton dan sing-along bersama mereka. Namun setiap musisi pasti punya impian buat manggung di panggung kelas dunia. Mungkin karena sejarah di belakangnya, faktor teknis seperti kualitas akustik panggung, atau bisa jadi karena bentuk panggung yang keren. Tak harus besar, venue konser yang keren memang harus bisa membawa para penonton terhipnotis dengan musik dan lingkungan sekitar. Bayangkan, saat kamu datang ke lokasi konser, yang kamu ingin lakukan cuma berdansa dan bersenang-senang untuk satu atau dua jam yang tak terlupakan. Pemandangan dan kualitas suara sudah jadi elemen wajib buat para penggemar musik untuk menikmati keseruan dari suatu konser.

Panggung Musik Terpopuler di Dunia

SuperMusicID mengumpulkan sebagian kecil venue kelas dunia yang mungkin bisa menginspirasi kamu untuk terus berkarya dan menembus dunia dengan musik-musik berkualitas. poker99

GREAT AMERICAN MUSIC HALL

San Francisco, California

Terletak di O’Farrell Street, awalnya Great American Music Hall beroperasi sebagai restoran mewah dan rumah bordil, venue musik ini dibangun pada tahun 1907. Dengan balkon bergaya Rococo, kesan megah masih terasa. https://www.americannamedaycalendar.com/

Salah satu aktivitas yang paling diingat adalah saat band rock Grateful Dead mereka album mereka One from the Vault di sini, begitu juga dengan film HBO spesial bersama mendiang pelawak Robin Williams “An Evening with Robin Williams” di tahun 1982. Tak berhenti di situ, panggung musik dengan kapasitas 600 penonton ini juga pernah menampilkan aksi panggung dari Arcade Fire dan Patti Smith.

9:30 CLUB Washington, D.C.

Salah satu skena musik paling panas di D.C. pada era 80’an datang dari klub ini. Sebagai salah satu klub rock paling terkenal di Amerika, 9:30 memiliki karakter yang jarang ditemukan di tempat lain. Mampu menampung 1,200 penonton, panggung 9:30 bisa dimaju-mundurkan hingga menampung 500 penonton namun tetap memberikan ilusi full house. Sudah ada banyak musisi besar yang manggung di sini, seperti Bob Dylan, Smashing Pumpkins, Beastie Boys, Red Hot Chili Peppers, hingga Adele. Bahkan vokalis Fall Out Boy – Patrick Stump – menekankan kalau “tempat ini memiliki banyak karakter, mungkin kita akan bertanya apakah warga sekitar sadar betapa beruntungnya mereka.”

CAVERN CLUB Liverpool, England

Bisa dibilang Cavern Club memiliki sejarah panjang dengan band legendaris The Beatles. Dengan fanbase dan reputasi yang terbangun, klub ini terbilang cukup rajin buka – pertama kali beroperasi tahun 1957, tutup pada tahun 1973 dan 1989 serta dibuka kembali tahun 1984 dan 1991. Nama besar seperti The Beatles (tentu saja), Elton John, The Rolling Stones, The Arctic Monkeys, Adele, dan The Beatles (lagi) yang tercatat manggung sebanyak 292 kali di klub ini dengan penampilan terakhir mereka di klub ini pada 3 August 1963. Didaulat sebagai tempat kelahiran The Beatles, naik turun klub ini tidak menutupi keintiman Cavern Club dengan tembok bata di setiap sudut tembok.

NIPPON BUDOKAN HALL Tokyo, Japan.

Ada masanya kita sering melihat album live dengan embel-embel frasa “Live at The Budokan”, karena memang arena indoor ini sering menjadi tempat konser. Awalnya digunakan sebagai arena untuk turnamen judo, nama besar seperti The Beatles (yang manggung pada 30 Juni 1966), Bob Dylan, Cheap Trick, Dream Theater dan Ozzy Osbourne pernah menginjakkan kaki mereka di sini. Hingga sekarang pun masih banyak musisi yang merekam aksi mereka di Budokan dan merilis album “Live at The Budokan”. Dalam waktu dekat, Nippon Budokan sudah dipesan untuk turnamen olahraga terbesar Olimpiade 2020 untuk cabang olahraga judo.

THE ROXY THEATRE Sunset Strip, Los Angeles

Mungkin sebagian dari kita tidak asing lagi saat mendengar nama The Roxy yang terletak di barat Hollywood. Sebagai klub malam, Roxy yang beroperasi sejak 1973 digawangi oleh produser rekaman Lou Adler (yang memproduseri cult film The Rocky Horror Picture Show) bersama putranya Nic Adler. Sudah tak terhitung nama besar yang manggung di sini, seperti Guns N’ Roses, Prince, The Ramones, David Bowie serta penampilan pertama dari Red Hot Chili Peppers.

MADISON SQUARE GARDEN New York, New York

Dengan tagline “The World’s Most Famous Arena”, Madison Square Garden yang sering disebut The Garden atau MSG ini berada di posisi ke empat untuk tempat konser dengan penjualan tiket tersibuk di dunia. Dibuka pertama kali pada 11 Februari 1968 dan sebagai arena olahraga tertua di daerah perkotaan New York, inilah salah satu panggung konser termahal yang pernah dibangun. Mulai dari George Harrison, konser terakhir John Lennon, Elvis Presley, Led Zeppelin, U2 hingga Madonna menjadi saksi kemegahan The Garden. Rekor manggung terbanyak di The Garden sempat dipegang Elton John sebanyak 64 show, yang harus kalah dengan Billy Joel. Banyak yang setuju, kalau seorang musisi sukses manggung di The Garden, berarti mereka sudah sukses menembus pasar Amerika, dan dunia tentunya.

THE O2 ARENA London, England

Jika The Garden berada di posisi keempat sebagai arena konser dengan penjualan tiket tersibuk di dunia, The O2 Arena (yang dikenal juga sebaga North Greenwich Arena) yang memegang posisi puncak. Berawal dari berakhirnya Millenium Experience di penghujung 2000, Millenium Dome yang disewakan ke Meridian Delta Ltd. pada tahun 2001 berujung dengan pengembangan kubah raksasa ini sebagai kompleks hiburan dalam ruang. Walaupun belum lama, arena ini sudah menjadi saksi banyak kegiatan seru. Seperti turnamen olahraga dunia Olimpiade Inggris 2012, reuni pertama personel Pink Floys, Roger Waters dan David Gilmour yang membawakan track dari album The Wall, konser album Under the Iron Sea dari Keane, The Rolling Stone, Coldplay, Kings of Leon, dan masih banyak.

GEDUNG KESENIAN JAKARTA Jakarta, Indonesia

Panggung Musik Terpopuler di Dunia

Untuk yang kelas nasional, selain Gelora Bung Karno yang memang besar dalam ukuran dan volume, salah satu sudut seni paling prestis buat para musisi adalah dengan manggung di Gedung Kesenian Jakarta (yang disingkat GKJ). Berawal dari ide Herman Willem Daendels dan akhirnya direalisasikan oleh Stamford Raffles, gedung konser yang terletak di jalan Sawah Besar, DKI Jakarta ini awalnya hanya digunakan untuk penampilan dari seniman amatir Belanda.

The Largo at the Coronet

Awalnya dibuka sebagai kafe Hongaria pada tahun 1989, ruang ini dibuka kembali pada tahun 2008 sebagai Largo di Coronet. The Largo adalah teater duduk dengan kapasitas hampir 300 orang, menyelenggarakan malam komedi bersama musik seperti rock, folk, country, dan musisi kabaret. Kebanyakan pertunjukan umumnya merupakan perpaduan musik dan komedi, yang menciptakan pengalaman yang lebih beragam bagi para peserta.